Senin, 28 Mei 2012

MAKALAH BELAJAR JARAK JAUH


TUGAS KELOMPOK MATA KULIAH
PEMBELAJARAN JARAK JAUH


DOSEN PENGAMPU
Dr. RIDWAN, M.Sc.Ed

 








Disusun Oleh
Kelompok 7
SRI GUSNI
SUDIRMO



PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
JURUSAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
PEKANBARU
 2012
UNIVERSITAS TERBUKA :
PERKEMBANGAN PENERAPAN
SISTEM PENDIDIKAN TINGGI TERBUKA
DAN JARAK JAUH DI INDONESIA

Durri Andriani
Sistem PTJJ memberikan keuntungan ganda : memberikan kesempatan kepada banyak tamatan baru SLTA dan merka yang sudah bekerja untuk memenuhi pendidikan tinggi. Jumlah mahasiswa yang mampu dilayani oleh institusi PTJJ jauh lebih besar daripada perguruan tinggi tatap muka dan fleksibilitas system pengajaran yang tidak menyaratkan pertemuan tatap muka memungkinkan mereka yang sudah memiliki kegiatan tetap mengikuti pendidikan tinggi melalui PTJJ.
Sistem UT dapat dilihat melalui enam kelompok kegiatan yang dilakukan UT antara lain :
1.      Administrasi Data Mahasiswa
Untuk memudahkan mahasiswa berhubungan denganUT, disamping kantor pusat yang terletak di Jakarta, dibentuk juga Unit Program Belajar Jarak Jauh (UPBJJ)-UT yang tersebar di seluruh kota provinsi di Indonesia.
2.      Bahan Ajar dan Pengelolaan Belajar
Bahan ajar yang digunakan dalam UT adalah pemanfaatan Media sebagai Sarana Pembelajaran. Media yang digunakan disini diantaranya pemanfaatan media cetak dan non cetak seperti Radio dan Televisi.
3.      BahanUjian dan Pengelolaan Ujian
UT merancang dua macam ujian, tes unit dan tes akhir semester. Seiring dengan perubahan yang terjadi, UT memutuskan untuk melakukan evaluasi hasil belajar melalui Tugas Mandiri (TM), Ujian Akhir Semester (UAS), dan Ujiian Komprehensif Tertulis (UKT). Bagi peserta program pendidikan guru ditambah dengan ujian Pemantapan Kemampuan Mengajar (PKM), serta praktikum bagi mata kuliah tertentu yang mensyaratkan praktikum.


4.      Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Dibawah Lembaga Penelitian, UT memiliki Pusat Penelitian Media (P2M). Kegiatan abdimas di UT lebih ditekankan kepada kegiatan civitas akademka UT untuk kesejahteraan lingkungan. pelaksanaan abdimas lebih dititik beratkan pada pemanfaatan paket-paket multi media.
5.      Kerja Sama
Disamping kerjasama dalam pendidikan berjenjang dengan beberapa instansi, UT juga menyelenggarakan pelatihan-pelatihan yang sifatnya untuk mengembangkan ketrampilan professional, misalnya Pusat Anta Universitas untuk Pengembangan dan Peningkatan Aktivitas Interuksional (PAU-PPAI).
6.      Sarana dan Prasarana
Sistem PTJJ yang diterapkan UT memungkinkan mahasiswa untuk belajar pada waktu dan tempat yang paling sesuai dengan individu mahasiswa. Artinya, rung dan waktu menjadi “tanggung jawab” mahasiswa.




















PROGRAM AKADEMIK UNIVERSITAS TERBUKA

Subagio

Pengembangan Program Akademik UT disesuaikan dengan rentangan waktu, yauiti :
1.      Lima Tahun Pertama (1984 – 1989)
Pada pergantian dasawarsa tahun 70-an ke tahun 80-an, dunia pendidikan tinggi di Indonesia dihadapkan pada satu permasalahan besar, yaitu meningkatnya permintaan akan pemenuhan kebutuhan pendidikan tinggi. Pada situasi seperti itu UT, sebagai Universitas yang menerapkan system belajar terbuka dan jarak jauh, dipandang sebagai solusi untuk memecahkan masalah tersebut.
Proses dan Hasil Pengembangan Program.
Selama lima tahun pertama, pengembangan program UT, yang dilakukan secara sentral oleh satuan tugas pengembang program, telah menghasilkan sebanyak 551 GBPP untuk 551 mata kuliah yang tercakup dalam 22 program studi yang ditawarkan UT, baik untuk jenjang S1 maupun Diploma. Tenaga pengajar  pada periode ini sebanyak 300 orang, sebagian besar bekerja di kantor UT pusat sebagai “pengembang program” dan sebagai staf di unit-unit penunjang.
2.      Lima Tahun Kedua (1989 – 1994)
Hasil Pengembangan Program
Dengan system Desentralisasi di akhir periode lima tahun kedua, UT telah memiliki 15 prodi di jenjang S1, 20 prodi di jenjang Diploma, satu program sertifikat dan program akta mengajar. Untuk tenaga pengajar sebanyak 700 orang.
3.      Lima Tahun Ketiga (1994 – 1999)
Hasil Pengembangan Program.
Dalam program lima tahun ketiga UT melakukan perubahan kurikulum, penetapan alih kredit berdasarkan standar akademik yang sahih dan dapat dipercaya , pengkajian model bahan ajar pendidikan terbuka dan jarak jauh, pengkajian model bantuan akademik dan layanan mahasiswa, pengkajiansistem evaluasi hasil belajar mahasiswa, dan penataan proses yudisium. Dalam periode ini arah pengembangan tenaga pengajar masih bersifat perimbangan antara penguasaan bidang ilmu dan penguasaan ketrampilan pengelolaan pendidikan dan teknologi pendidikan.


4.      Menuju Masa Depan.
Salah satu komonenen yang semakin memantapkan keberadaan UT di masyarakat pada masa mendatang adalah peran UT untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia pada berbagai jenjang pendidikan melalui pendidikan guru dan dosen yang berkelanjutan.
Kebijakan pengembangan prodi di masa depan perlu memperhatikan dan mempertimbangkan masalah kebutuhan-kebutuhan khusus dari program-program tertentu, misalnya kebutuhan praktikum, praktek pemantapan lapangan.
diamasa mendatang tiga komponen utama dalam pembelajaran disetiap program akademik harus memperoleh perhatian. Bahan ajar merupakan modal utama proses utama pembelajaran UT yang dapat dimanfaaatkan secara nasional maupun internasional untuk kebutuhan pembelajaran dalam rangka setandarisasi mutu pendidikan. Proses pembelajaran yang baik akan menghasilkan kualitas keluaran yang baik, namun kualitas keluaran yang baik belum tentu dihasilkan dari proses pembelajaran yang berkualitas. Komponen terakhir adalah ujian, alat untuk kualitas kelulusan.
Arah pengembanagan tenaga akademik UT dimasa depan menggambarkan perimbangan antara  penguasaaan dibidang ilmu dan penguasaan keterampilan pengelolaan pendidikan dan tehnologi pendidikan sejalan dengan Renstra UT 1998-2008.

















BAHAN BELAJAR UNIVERSITAS TERBUKA
Suciati dan Nurul Huda

Dalam sisitim belajar diUT yang ppada dasarnya adalah belajar mandiri, bahan ajar mempunyai peran yang setrategis, bahkan dapat dikatakan menentukan keberhasilan usaha belajar.
Bahan Ajar Cetak
1.   Proses pengembangan bahan  ajar
Format penulisan bahan ajar UT mengikuti setrategi intruksional,yang merupakan penerapan prinsip-prinsip pembelajaran untuk menyusun bahan ajar mandiri.
2.   Proses produksi bahan ajar
Naskah siap cetak selanjutnya dibuatkan dummy sebagai pedoman cetak percetakan. seluruh bahan ajar mata kuliah dicetak menggunakan kertas Koran hitam putih dengan ukuran A4 dan cover 2 warna.
3.   Produk bahan ajar
Sampai saat ini UT telah menawarkan kurang lebih 700 mata kuliah untuk berbagai prodi yang terbagi dalam 4 fakultas
4.   Distribusi bahan ajar
Pendistribusian bahan ajar dilakukan melalui jalan darat, laut dan udara sesuai lokasi daerah tujuan. Sistim penataan dan inventrisasi bahan ajar menggunakan sisitim online yang menghubungkan beberapa unit terkait dengan pimpinan yang relevan, sehingga data modul yang tersedia dapat dengan cepat diketahui untuk pertimbangan perencanaan pengadaan selanjutnya.

Program audio–video sebagai bahan ajar non cetak dikembangkan dalam beberapa macam bentuk yang cukup berfariasi, baik yang disiarkan (broadcasted) seperti televisi dan radio maupun yang tidak disiarkan (no broadcasted) seperti program kaset audio tutorial, audio grafis dan audio penuntun buku materi pokok, tutorial berbahantuan computer, tutorial melalui internet.

Rencana pengembangan
UT  juga mempertimbangkan untuk menggunakan bahan ajar yang bertkualitas dari program belajar jarak jauh yang telah dikembangkan oleh institusi belajar jarak jauh diluar negeri.
LAYANAN BANTUAN BAGI MAHASISWA UNIVERSITAS TERBUKA

Dalam siitem PTJJ, metode pengajaran dirancang tidak untuk disampaikan melalui pertemuan tatap muka secara rutin antara siswa dengan pengaja, tetapi diajarkan melalui bahan ajar yang berupa media cetak maupun noncetak, yang secara bersama-sama dapat menggantikan dengan baik bagian terbesar metode pengajaran secara konvensional (Suparman, 1982).
Keterpisahan antara siswa dan pengajar dapat menimbulkan perbedaan pengalaman belajar yang nyata antara siswa yang belajar dalam sistem PTJJ dan mereka yang belajar dalam sistem pendidikan konvensional. Contoh mahasiswa yang belajar  dalam sisitem PTJJ sering merasa tidak yakin dengan kemampuan dan kemajuan belajarnya karena ketidakhadiran dosen yang dapat memberikan umpan balik  secara langsung, dan tidak adanya teman untuk berdiskusi. Oleh karena itu, berhenti kuliah lebih sering terjadi dalam sistem PTJJ daripada dalam sistem pendidikan konvensional (World Bank Global Distance Educational Net, 1999).
Mahasiswa dalam PTJJ memang dituntut untuk belajar  secara mandiri, tetapi  bukan berarti mereka dibiarkan sendiri tanpa bantuan dari institusi pengelola PTJJtersebut (Belawati, 1998). Institusi PTJJ menginginkan agar siswanya dapat  menjadi mahasiswa yang mandiri sehingga banyak usaha dilakukan untuk mengembangkan bahan belajar yang dapat dipelajari sendiri oleh siswa. Namun mengingat sangat beragamnya kondisi siswa, baik dari segi usia, pendidikan, kemampuan belajar, maupun fasilitas belajar, sudah selayaknya bila sistem PTJJ menyediakan LBM( layanan bantuan  mahasiswa). Menurut Mcinnis-Ranklin dan Brindley (1986), LBM dapat menjadikan sistem PTJJ lebih manusiawi, tidak hanya memikirkan kualitas  bahan ajar tetapi juga berusaha membantu setiap siswa mencapai tujuan belajarnya. 
Konsep  LBM dalam PTJJ
            Layanan Bantuan Mahasiswa(LBM) dalam sistem PTJJ adalah semua layanan bantuan yang dapat diberikan kepada mahasisiwa untuk me,bantu mereka agar dapat belajar secara mandiri dengan sukses (Belawati, 1998). Ada tiga kategori layanan bantuan bagi mahasiswa Menurut Robinson (1981),
1.         Masalah administratif, yang mempengaruhi interaksi siswa dengan intitusi PTJJ.
2.         Masalah belajar,yang berkaitan dengan kegiatan belajar dan penyelesaian tugas.
3.         Masalah personal, yaitu keadaan-keadaan atau masalah-masalah pribadi yang dapat mempengaruhi proses belajar.
Layanan bantuan Bagi Mahasiswa di Universitas Terbuka
Layanan bantuan mahasiswa  di universitas Terbuka (UT) disediakan baik bagi mahasiswa maupun calon mahasiswa, yaitu,masyarakat yang tertarik untuk mengetahui program belajar yang ditawarkan UT. LBM disediakan mencakup:
1.Penyedian informasi dan konsultasi akademik
Layanan informasi antara lain disediakan dengan berbagai cara dan dalam berbagai media yang meliputi:
·         Penyedian leaflet-leaflet informasi umum tentang UT maupun leaflet masing-masing program studi.
·         Penyedian situs web UT melalui internet dengan alamat web
·         Layanan informasi dan konsultasi melalui e_mail pelma@m.ut.ac.id dan info@p2m.ut.ac.id
·         Layanan melalui telepon, surat, maupun fax
·         Layanan tatap muka melalui unit pelayanan mahasiswa/calon mahasiswa (unit pelma di UT pusat).
·         Layanan ragam informasi melalui siaran radio
·         Penyidian fomulir registrasi
·         Penyedian katalog, dekripsi mata kuliah dan daftar harga buku (bahan ajar)
·         Penyedian bahan ajar
·         Penyedian fomulir
·         Penyedian kalender akademik di UT pusat
·         Pertemuan orientasi mahasiswa baru

2.Layanan Administrasi Akademik
Layanan LBM dalam administrasi akademik  diberikan dengan tujuan untuk membantu mengatasi atau  menyelesaikan masalah mahasiswa yang berkaitan dengan registrasi, penyedian bahan aja, ujian dan akses terhadap data akademik.
Layanan administrasi akademik diberikan dalam bentuk :
*        Layanan tatap muka melalui Unit pelma
*        Layanan melalui e-mail, fax, telepon dan pos/surat
3. Layanan akademik
Mahasiswa UT diharapkan dapat belajar secara mandiri, baik dengan cara belajar sendiri, kelompok maupun dengan cara mengikuti tutorial. Tutorial diharapkan dapat membantu mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam memahami materi bahan ajar, tetapi tidak diharapkan menjadi kegiatan mengajar seperti diperguruan tinggi konvensional. Menurut race (1990), peran tutorial meliputi tiga kegiatan utama:
1.    Memberi umpan balik kepada mahasiswa
2.     Memberikan pengajaran baik secara tatap muka atau melalui alat    komunikasi
3.     Memberikan dukungan dan bimbingan, termasuk memotivasi dan membantu mahasiswa mengembangkan keterampilan belajarnya
Tutorial di UT diberikan dalam bentuk tatap muka, secara tertulis melalui surat maupun internet serta tutorial melalui siaran radio dan televisi. Setiap bentuk tutorial mempunyai kekuranagan dan kelebihan masing-masing.
a. Tutorial tatap muka
            Tutorial tatap muka berfungsi sebagai sarana sosialisasi antar sesama mahasiswa.tutorial tatap muka dikoordinir oleh UPBJJ atau kelompok belajar mahasiswa (KBM). Namun pelaksanaan tutorial tatap muka ini sangat tergantung  pada sebaran mahasiswa per matakuliah di UPBJJ, waktu luang mahasiswa, jarak tempat tinggal ke tempat tutorial, dan ketersedian serta komitmen tutor di daerah.

b. Tutorial Tertulis
Tutorial  tertulis melalui surat dan tutorial internet dapat dilakukan secara individual oleh setiap mahasiswa. Mahasiswa dapat menulis surat, mengirim fax, maupun mengirim e-mail ke fakultas yang terkait untuk berkonsultasi tentang materi mata kuliah yang belum dipahami. Kelebihan tutorial  melalui surat adalah dapat dilakukan setiap mahasiswa  bahkan dari daerah yang terpencil, namun tutorial bentuk ini sangat tidak efisien karena lamanya perjalanan surat dari dan ke UT. Sedangkan tutorial melalui internet  barangkali hanya dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa dikota-kota yang mempunyai fasilitas internet, kelebihan tutorial melalui internet adalah jawaban dapat diterima mahasiswa dalam waktu singkat, karena surat dapat diterima fakultas hanya dalam beberapa detik setelah dikirim. Dengan demikian mahasiswa dapat cepat terbantu dalam belajar.
c. Tutorial melalui siaran radio dan televisi
            Tutorial melalui siaran radio dilakukan secara rutin dan disiarkan setiap hari jumat melalui programa Nasioanal II. Namun jumlah siaran radio masih sangat terbatas (subagio,1998) dibanding dengan jumlah mata kuliah yang ditawarkan UT. Siaran televisi sangat kurang memadai karena hanya disiarkan sekali dalam sebulan dengan durasi 25 menit. Kelemahan dari tutorial melalui siaran radio dan televisi ini adalah tidak adanya komunikasi dua arah antara mahasiswa dan dosen (Hardhono & Belawati, 1999). Tutor adalah seorang ahli materi yang menguasai mata kuliah tertentu dan mempunyai kualifikasi yang mirip dengan staf pengajar di institusi pendidikan konvensioanal(Mclnnis-Ranklin dan Brindley, 1986).







SISTEM EVALUASI HASIL BELAJAR DI UNIVERSITAS TERBUKA
Macam-macam penilaian :
·         Tes Formatif
Proses pembelajaran di UT hampir seluruhnya dilakukan melalui interaksi tertulis dengan bahan ajar utama yang dikenal dengan modul. Setiap modul terdiri dari bebrapa kegiatan belaja. Dalam kegiatan belajar mencantumkan uraian tentang konsep yang direncanakan untuk dipelajari juga dicantumkan conto yang benar dan contoh yang salah yang dilanjutkan dengan latihan/soal. Contoh-contoh dan latiahan ini untuk meningkatkan kualitas penguasaan konsep. Kegiatan yang lansung mengiringi latihan mandiri adalah menjawab pertanyaan yang bertujuan untuk mengukur tingkat penguasaan konsep tersebut. Bilamana tingkat penguasaannya kurang dari 80%, mahasiswa tersebut belum boleh melanjutkan kegiatannya pada kegiatan belajar berikutnya. Ia harus melacak pertanyaan yang mana (konsepo yang mana) yang belum dikuasainya.
·         Tugas mandiri
Pada setiap pertengahan semester, mahasiswa mengerjakan tugas mandiri. Materi tugas mandiri dikembangkan dari setengah materi mata kuliah. Misalnya mata kuliah bobotnya 3 SKS, jumlah modulnya ada 9, sehingga bahan unytuk materi tugas mandiri diambil dari modul 1 sampai dengan modul 4 dan setengah dari modul 5. Bentuk pertanyaan tugas mandiri dapat seluruhnya bentuk objektif atau uraian atau gabungan keduanya.
·         Tes sumatif
Program UT mencantumkan dua jenis tes sumatif:
a. Ujian Akhir Semester (UAS)
UAS ini dilakukan serentak seluruh UT, jadi waktu pelaksanaannya sama dan tidak ada perbedaan. Materi yang dimasukkan pada UAS adalah semua materi mata kuliah tersebut  dengan proporsi yang sudah ditimbang oleh penulisan soal. Penulisan soal biasanya  melibatkan penulis modul, para ahli dalam penulisan soal dan tutor. Bentuk soalnya biasanya dalam bentuk objektif.
b. Ujian Komprehensif Tertulis (UKT)
Pelaksanaan UKT tidak banayak berbeda dengan UAS.  Perbedaan yang menonjol justru mengenai materi, proses berpikir yang ditanyakan dan keterampilan mengemukakan jawaban yangn harus dilengkapi dengan argumentasi yang tepat. Materi UKT biasanya diambil dari berbagai mata kuliah, sedangkan proses berpikir yang diukur biasanya proses berpikir tinggi dengan pendekatan “Problem solving” Bentuk pertanyaan UKT selalu dalam bentuk uarain (esai) terbuka.
·         Penentuan Nilai Akhir Semester
Nilai akhir semester tidak hanya ditentukan oleh hasil UAS tetapi juga oleh tugas mandiri  dan hasil pratikum/praktek. Setiap mata kuliah akan ada sekornya  dalam bentuk bilangan 0 sampai dengan 100. Menurutn ketentuan Depdikbud nilai akhir mahasiswa dituliskan dalam huruf (A=4, B=3, C=2, D=1,dan E=0).

·         Perbaikan Nilai Hasil Ujian
Perbaiakn hasil ujian terbuka bagi mahasiswa .  upaya perbaiakn ini dapat dilakukan beberapa kali. Pada prinsipnya  ujian ulang mahasiswa dapat dilakukan pada semester berikutnya  bagi mahasiswa reguler tetapi bagi mahasiswa yang program studinya  dalam bentuk paket, ujian ulang dapat ditempuh pada tahun berikutnya.
·         Penentuan Kelulusan
Persyaratan minimal untuk lulus progarm S1 dan Diploma diterapkan di Iniversitas Terbuka Yaitu:
a. Telah menyelesaikan dengan lulus semua mata kuliah yangn dipersyaratkan
b. Indeks prestasi Kumulatif (IPK) minimal 2,0 bagi program S1, dan program Diploma.
c. Tidak ada mata kuliah yang bernilai E
d. Nilai mata kuliah Pancasila minimal C
e. Nilai UKT minimal C, bagi program S1
f. PPL atau PKM minimal B, bagi program Diploma
            Untuk menyelesaikan program di UT tidak dikenal istilah “drop out” namun kepada mahasiswa diberi kesempatan mengambil cuti akademik selama 4 semester tanpa pendaftaran ulang.  Setelah mengikuti cuti 4 semester mahasiswa tersebut tidak mendaftar ulang, ia dianggap mengundurkan diri. Bila mana mahasiswa ini ingin aktif kembali, ia harus melakukan registrasi pertama dan mata kuliah yang telah lulus dapat dialih kreditkan setelah diusulkan mahasiswa tersebut.

JARINGAN KERJA UNIVERSITAS TERBUKA
Pengembangan Bahan Ajar dan Bahan Pendukung
Bahan ajar dan  bahan pendukung (termasuk bahan ujian) UT dikembangkan oleh tenaga-tenaga pengajar dari berbagai perguruan tinggi nasioanal yang terkemuka,  selain untuk tujuan efisiensi, pemanfaatan sumberdaya manusia dari berbagai lembaga pendidikan termasuk pakar dan pratiksi ini juga bertujuan untuk memeratakan dan membakukan kualitas pendidikan tinggi nasional. Perguruan tinggi yang selama ini menjadi mitra  UT dalam mengembangkan bahan ajar dan bahan pendukung antara lain adalah : Universitas Indonesia, Universitas Padjadjaran, Universitas Gadjah mada, Universitas Diponegoro, Universitas sebelas Maret,  Universitas Soedirman, universitas Brawijaya, Universitas Lampung, Institut Pertanian Bogor dan lain-lan.  Pada awalnya, bahan ajar utama di UT dirancang sebagai bahan ajar cetak dalam bentuk modul. Bahan ajar ini dikembangkan dengan pola penulis-perancang instruksional di mana penulisnya adalah para tenagapengajar terkemuka  perguruan tinggi lain. Seiring dengan perkembangan, bahan ajar UT kemudian dilengkapi dengan berbagai bahan ajar noncetak, antara lain dalam bentuk audio kaset, siaran radio dan televisi, bahan ajar berbasis komputer dan dan bahan ajar berbasis internet.
Pendistribusian Bahan Ajar dan Bahan Pendukung
UT telah menjalin kerjasama dengan perum pos dan giro yang kini menjadi  PT Pos Indonesia. Selain sebagai mitra dalam pengiriman bahan ajar kepada mahasiswa secara lansung, PT pos indonesia juga melayani penjualan bahan ajar di kantor pos. Namun dengan keterbatasan gudang mereka, penjualan bahan ajar dikantor pos di hentikan. Selanjutnya penjualan bahan ajar  dipokuskan dikantor-kantor Unit Program Belajar Jarak Jauh (UPBJJ) UT yang terdapat di 32 kota besar di 27 propinsi, serta di beberapa toko buku yang ada di daerah. UT juga menjalin kerjasama dengan berbagai instansi untuk mendistribusikan bahan ajar noncetak. Kerjasama dalam pendistribusian bahan ajar noncetak antara lain dilakukan dengan TVRI (1984-sekarang), TPI (1991-1998), RRI nasional (1984-sekarang), dan stasiun radio daerah (1996-sekarang). Di TVRI ditayangkan dua kali dalam sebulan dengan durasi 25 menit. Di TPI ditayangkan empat kali dalam sebulan, sedangkan di radio melalui RRI nasional dilakukan setiap hari kerja (senin-saptu), dengan durasi waktu 25 menit.


Pemberian Layanan Bantuan Belajar
Perancangan layanan bantuan belajar diutamakan untuk diberikan pada tingkat  lokal oleh 32 UPBJJ. UPBJJ melibatkan sumberdayadi daerahnya masing-masing terutama dalam penyedian tutor untuk kegiatan tutorial dan bimbingan bagi kelompok-kelompok belajar mahasiswa. Pada awalnya, tutorial diberikan dua kali per semester untuk setiap mata kuliah. Pelaksanaan tutorial ini di dukung oleh berbagai instansi, baik dalam hal penyedian tenaga tutor maupun dalam hal penyedian sarana/prasarana. Bantuan belajar baik dalam bentuk tutorial maupun melalui media seperti koran, telepon, radio dan televisi, internet maupun surat menyurat melalui  pos.  Karena ini sifatnya luwes dan terbuka, serta memungkinkan mahasiswa untuk belajar sambil tetap bekerja, banyak instansi yang berminat untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia(SDM) melalui UT.
Pelaksanaan Evaluasi Hasil Belajar
            Ujian UT dilakukan  empat kali dalam setahun secara serentak dalam waktu bersamaan di seluruh indonesia, serta dibeberapa kota diluar negeri. Dalam pelaksanaan ujian UT juga menjalin kerjasama dengan instansi lain yang memiliki fasilitas gedung/ruang dan sumberadaya manusia di daerah. Dalam hal pelaksanaan ujian pratikum, UT bekerjasama dengan instansi yang secara lansung terkait dengan program study yang ditawarkan. Seperti dalam penyelenggaraan  tutorial, pratikum untuk program  Diploma II bagi guru SD dan Diploma III bagi guru SLTP dilakukan disekolah-sekolah tempat guru-guru tersebut bertugas, dengan koordinasi Depdikbud dan Kepala Sekolah yang terkait.
           





Tidak ada komentar:

Posting Komentar