Senin, 28 Mei 2012

PRINSIP-PRINSIP VISUAL


 BAB 3
PRINSIP-PRINSIP VISUAL

A.    PENJELASAN UMUM
Visual ialah materi yang memperlihatkan gambar tentang apa yang ingin dipelajari oleh siswa. Gambar-gambar visual ini bisa berupa gambar reklame, lukisan, atau sesuatu yang sederhana seperti daftar kosakata baru. Akan tetapi, walau visual merupakan sumber belajar yang umum digunakan, manfaat nyata belajar siswa tetap bergantung pada kemampuan siswa memilih atau merancang materi pengajaran yang efektif.
 Tujuan utama Visual ialah untuk menambah kemampuan kritis  dalam bidang gambarl. Tapi juga memberikan peralatan tambahan untuk mengajarkan keahlian ini kepada siswa. Bab ini memfokuskan kepada pemahaman perancangan visual dan menciptakan visual yang efektif untuk mendukung dan meningkatkan proses belajar siswa.

B.     VISUAL LITERACY
Visual literacy ialah kemampuan untuk membuat dan menginterpretasikan pesan-pesan visual secara akurat. Para profesional yang bergerak di bidang visual literacy tergabung dalam Asosiasi Visual Literacy Internasional (IVLA). Visual literacy dapat dikembangkan melalui dua pendekatan:
·         Strategi Input. Membantu siswa untuk decode atau “membaca” visual.
·         Strategi Output. Membantu siswa untuk encode atau “menulis” visual untuk berekspresi dan berkomunikasi dengan orang lain.

1.      Membaca (Decode): Menginterpretasi Visual
Melihat sebuah tampilan visual tidak menjamin seseorang akan belajar darinya. Siswa harus dibimbing agar terjadi proses decode atau membaca visual yang tepat.
Efek Perkembangan
Banyak variabel yang mempengaruhi bagaimana siswa membaca sebuah visual. Sebagai contoh, anak umur 12 tahun cenderung menginterpretasi visual bagian per bagian daripada secara keseluruhan. Sedangkan anak yang lebih tua biasanya cendrung menyimpulkan keseluruhan visual yang ia lihat.
Efek Budaya
Kelompok yang berbeda budaya umumnya mempersepsikan materi visual dengan cara yang berbeda. Seperti contoh, seorang anak Amerika akan menceritakan kehidupan lingkungan yang berbeda dengan kehidupan lingkungan yang diceritakan anak Mexico.
Preferensi Visual
Dalam memilih visual, guru hendaknya mampu menentukan pilihan tepat antara materi visual yang disukai dan materi visual yang efektif. Karena orang tidak belajar dari jenis visual yang mereka sukai, tapi jenis visual yang memang sesuai untuk menyampaikan suatu informasi tertentu.
2.      Menulis (Encode): Menginterpretasi Visual
Membuat materi visual bisa menjadi cara yang efektif untuk membaca materi visual. Siswa membutuhkan praktek menyusun visual dengan menggunakan urutan logika, seperti urutan verbal dalam menulis dan membaca. Untuk melakukan ini, siswa dapat dibantu dengan penggunaan PowerPoint.

C.    PERAN VISUAL DALAM PEMBELAJARAN
1.      Memberikan Petunjuk yang Konkrit
Peran ini dapat dicontohkan seperti yang biasa terjadi di dalam kelas, guru menggunakan materi visual untuk mempermudah siswa mengingat dan memahami pelajaran yang sedang diajarkan. Sebagai contoh, guru memakai visual kaleng agar siswa mengenal dan mengingat bentuk silinder.
2.      Menjadikan Ide Abstrak menjadi Konkrit
Peran visual ini dapat dicontohkan seperti yang dilakukan Moreno dan Mayer (1999) yang menggunakan kelinci yang bergerak pada garis angka untuk mengilustrasikan bagaimana menambah dan mengurangi angka positif dan negatif (Gambar 3.11).
3.      Memotivasi Siswa
Visual dapat memotivasi siswa. Minat dapat meningkatkan motivasi. Visual dapat memotivasi siswa dengan menarik perhatian mereka, menahannya, dan membuat siswa ikut serta dalam proses belajar.
4.      Mengarahkan Perhatian
Gunakanlah penunjuk visual untuk menariak perhatian siswa. Penunjuk visual bisa berupa warna, kata-kata, panah, icon, bayangan, dan animasi.
5.      Mengulangi Informasi
Ketika informasi lisan dan tulisan dibarengi dengan materi visual, visual tersebut menyampaikan informasinya dengan cara berbeda.
6.      Meringankan Usaha Belajar
Visual dapat menyederhanakan informasi yang sulit dimengerti, Diagram dapat mempermudah penyimpanan informasi.

D.    JENIS-JENIS VISUAL
1.      Realistis
Visual realistis menunjukkan objek sebenarnya yang sedang dipelajari. Hal ini terlihat pada gambar kereta yang berwarna.
2.      Analogis
Visual analogis menyampaikan konsep atau topik dengan menunjukkan sesuatu yang lain dan menyembunyikan kesamaan. Mengajarkan aliran listrik dengan menunjukkan gambar air yang mengalir dalam pipa paralel merupakan contoh visual analogis.
3.      Organisasional
Visual organisasional menunjukkan hubungan kualitatif antara elemen berbeda, seperti grafik, papan waktu, diagram aliran, dan peta.
4.      Relasional
Visual relasional mengkomunikasikan hubungan kuantitatif, seperti diagram batang, diagram gambar, daiagram lingkaran, dan diagram garis.
5.      Transformasional
Visual jenis ini mengilustrasikan pergerakan atau perubahan waktu dan ruang. Contohnya seperti diagram animasi yang menunjukkan bagaimana prosedur pengolahan baja.
6.      Interpretif
Visual interpretif mengilustrasikan hubungan teoretis atau abstrak, seperti diagram skema sirkuit listrik.
E.     PANDUAN MERANCANG VISUAL
Ada dua aspek dasar dalam merancang visual, yaitu elemen visual (photo, gambar, diagram, grafik) dan elemen teks (penulisan).
1.      Elemen Visual
Untuk menyampaikan informasi maupun pengajaran, perancangan visual hendaknya mempertimbangkan penyusunan, keseimbangan, warna, mudah dibaca, dan seruan.
a.      Penyusunan. Tentukan apa saja elemen yang akan dimasukkan ke dalam visual anda. Setelah itu, barulah anda mulai memikirkan tampilan keseluruhannya.
·        Penjajaran. Posisikan elemen utama di dalam visual anda sehingga elemen-elemen tersebut memiliki hubungan visual yang jelas satu sama lain. Cara yang paling efektif untuk membangun hubungan tersebut ialah dengan menggunakan penjajaran.
·        Bentuk. Letakkan elemen-elemen visual dalam bentuk yang sudah familiar di mata pembaca, contohnya menyusun gambar rantai makanan dalam bentuk yang familiar seperti lingkaran
·        Peraturan Ketiga. Elemen-elemen yang disusun mengikuti garis yang membagi visual menjadi tiga bagian akan menonjolkan sisi penting dari visual tersebut.
·        Kedekatan. Letakkanlah elemen yang saling berhubungan secara berdekatan, serta pindahkan elemen yang tidak saling berhubungan.
·        Arahan. Jika anda ingin pembaca “membaca” tampilan visaul anda dalam urutan tertentu atau dengan terfokus pada elemen tertentu, anda bisa menggunakan metode arahan, yaitu untuk mengarahkan perhatian pembaca.
·        Kontras antara Gambar-Dasar. Hal ini cukup sederhana, dimana gambar yang gelap akan terlihat bagus dengan dasar yang terang dan begitu sebaliknya.
·        Konsistensi. Jika anda merencanakan serangaikan visual, seperti slide-slide PowerPoint, anda harus konsisten dalam penyusunan visual tersebut.
b.      Keseimbangan. Keseimbangan dicapai ketika “bobot” elemen visual secara seimbang didistribusikan pada setiap poros, baik horizontal maupun vertikal. Ketika rancangannya sama pada kedua sisi, keseimbangan yang demikian disebut simetris atau formal. terdapat tiga jenis keseimbangan, keseimbangan formal (formal balance), keseimbangan informal (informal balance), dan ketidakseimbangan (imbalance). Secara umum, hindarilah menggunakan imbalance.
c.       Warna. Perhatikan aspek harmonis ketika memilih warna.  warna  berfungsi untuk membantu kita memahami hubungan antara warna dan spektrum yang terlihat. Pett dan Wilson (1996) memberikan alasan-alasan pentingnya penggunaan warna untuki materi pengajaran:
·         Untuk memberikan kesan nyata.
·         Untuk membedakan antar elemen visual.
·         Untuk memfokuskan pada petunjuk yang saling berhubungan.
·         Untuk menandai dan menghubungkan elemen yang terhubungan secara logis.
·         Untuk menarik perhatian dan untuk memancing respon emosional.
d.      Mudah Dibaca. Agar mudah dibaca, tingkatkan ukuran, jenis tulisan, dan kontras antara objek visual. Karena pembaca harus mampu melihat seluruh tulisan dan gambar yang ada dalam visual anda.
e.       Seruan. Visual anda hendaknya mampu menarik dan menahan perhatian agar mampu memberikan efek bagi pembacanya.
2.      Elemen Teks
Agar visual anda mampu mengkomunikasikan informasi secara penuh, berhati-hatilah dalam membuat penulisan seperti anda membuat elemen gambar dengan hati-hati.
a.      Model. Model penulisan haruslah konsisten dan harus harmonis dengan elemen lain dalam visual anda. Untuk tujuan pengajaran, model teks sederhana sangat dianjurkan.
b.      Ukuran. Agar visual anda mudah dibaca oleh siswa yang duduk paling belakang atau sekitar 30 kaki, teks dalam visual anda hendaknya berukuran 1 1/2 inchi.
c.       Spasi. Ketika membuat visual dengan menggunakan komputer, komputer akan secara otomatis menyesuaikan spasi teks agar mudah dibaca.
d.      Warna. Mudah atau tidaknya visual anda dibaca bergantung pada kontras antara warna teks dan warna latar.
e.       Penggunaan huruf kapital. Agar mudah dibaca, gunakan huruf kecil, dan tambahkan huruf kapital ketika dibutuhkan saja.

F.     MEMBUAT GAMBAR
Berikut ini adalah beberapa teknik dan peralatan yang bisa anda gunakan untuk merencanakan dan merancang beragam visual untuk mendukung proses pengajaran anda.
1.      Alat Perencanaan
Jika anda ataupun siswa anda ingin merancang serangkaian visual, seperti sekumpulan slide PowerPoint, video, storyboarding ialah metode perencanaan sederhana yang dapat membantu anda. Dalam storyboarding, anda cukup merangkai gambar-gambar yang mewakili visual secara berurutan sesuai dengan kebutuhan anda. Lalu, letakkan rangkaian tadi di atas papan storyboard.
2.      Teknik Penulisan
Ada banyak variasi teknik penulisan yang dapat anda gunakan untuk visual anda. Yang paling sederhana adalah dengan menggunakan teknik penulisan bebas menggunakan spidol yang tersedia dalam berbagai warna dan ukuran.
3.      Menggambar, Membuat Sketsa, dan Membuat Kartun
Anda tidak harus menjadi seorang seniman pelukis. Ada banyak petunjuk-petunjuk dasar yang bisa membantu anda berkomunikasi melalui media gambar, sketsa, dan kartun.
4.      Kliping Gambar
Kliping gambar (Clip Art) ialah sekumpulan gambar yang sudah dipersiapkan (baik dalam bentuk digital maupun buatan tangan) yang dapat dimasukkan ke dalam dokumen maupun presentasi digital. Ukuran dan penempatannya bisa disesuaikan dengan kebutuhan anda.
5.      Merancang Visual dengan Menggunakan Komputer
Ada beberapa contoh program komputer yang dapat anda pergunakan dalam merancang visual, seperti KidPix, iWorks, Photoshop, dan Adobe Illustrator. Program komputer yang berfungsi dalam pembuatan grafik terbagi ke dalam beberapa jenis antara lain:
·         Program Presentasi, program khusus untuk membuat dan menyusun slide presentasi yang menggabungkan gambar, data, dan visual.
·         Program Menggambar dan Melukis, program yang memungkinkan anda menggambar geometris dan gambar bebas lainnya.
·         Program Diagram, program khusus untuk membuat diagram, grafik, dan laporan.
·         Program Penyuntingan Photo, program untuk memanipulasi warna dan efek khusus untuk photo.
·         Program Publikasi, program untuk merancang produk-produk berkualitas seperti buku, surat, laporan, dll.
6.      Membuat Grafik Presentasi
Apabila anda menggunakan program PowerPoint atau Keynote, perhatikan langkah-langkah berikut ini:
·         Pilihlah jenis huruf, ukuran, dan dan warna yang sesuai.
·         Gunakan dasar atau latar yang terang.
·         Posisikan judul pada bagian tengah atau kiri atas slide.
·         Gunakan komunikasi ringkas.
·         Gunakan pola yang sudah ada untuk merancang format visual yang konsisten.
·         Gunakan slide master untuk format teks yang konsisten.
·         Jangan terlalu banyak mempergunakan efek suara meskipun PowerPoint memilikinya.
·         Pergunakan grafik yang cocok dan sesuai.
·         Gunakan perpindahan atau transisi yang konsisten.
·         Gunakan efek tampilan teks yang sederhana.
·         Gunakan animasi yang tepat agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.
·         Jangan terlalu sering menggunakan suara, seperlunya saja.
·         Gunakan catatan kaki untuk identitas slide anda.






7.      Membuat Materi Overhead
Cara cepat dan sederhana untuk membuat materi overhead adalah dengan langsung menggambarkan visual anda pada lembar transparan overhead dengan menggunakan spidol .
MENGAMBIL GAMBAR
1.      Photography
Untuk tujuan pengajaran, subjek yang akan diambil dengan menggunakan kamera hendaklah menarik dan imajinatif. Elemen gambar sebaiknya sesuai dengan tujuan pengajaran dan harus dapat diwakilkan secara utuh oleh gambar yang diambil.
2.      Scanner
Scanner bekerja dengan komputer untuk mentransfer kertas bergambar, seperti photo maupun lukisan siswa, ke dalam bentuk digital yang akan dapat disimpan ke dalam komputer. Dengan demikian, anda dan siswa anda bisa menyunting gambar tersebut dengan menggunakan program penyunting gambar yang tersedia.

G.    KESIMPULAN
Di dalam bab ini, kita telah mempelajari tentang pentingnya menggunakan media visual dalam pembelajaran. Kita juga sudah membahas visual literacy dan aspek membaca dan menulis media visual. Selain itu, kita juga sudah memahami bahwa siswa akan dapat belajar dengan lebih baik ketika menggunakan visual dalam pengajaran. Bab ini juga sudah menyajikan beragam visual dan langkah-langkah yang bisa anda gunakan untuk merancang visual anda sendiri.




TUGAS KELOMPOK
PRINSIP PRINSIP VISUAL
 MATA KULIAH : MEDIA PEMBELAJARAN
DOSEN : Dr. INDRATI KUSUMA NINGRUM, M.Pd

UNP

OLEH :
 SRI GUSNI
YUSTINI
KELAS : TP.B

PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS RIAU KERJASAMA UNIVERSITAS NEGERI PADANG
TAHUN 2012









Tidak ada komentar:

Posting Komentar