BAB 3
PRINSIP-PRINSIP VISUAL
A.
PENJELASAN UMUM
Visual ialah
materi yang memperlihatkan gambar tentang apa yang ingin dipelajari oleh siswa.
Gambar-gambar visual ini bisa berupa gambar reklame, lukisan, atau sesuatu
yang sederhana seperti daftar kosakata baru. Akan tetapi, walau visual
merupakan sumber belajar yang umum digunakan, manfaat nyata belajar siswa tetap
bergantung pada kemampuan siswa memilih atau merancang materi pengajaran yang
efektif.
Tujuan utama Visual ialah untuk
menambah kemampuan kritis dalam bidang gambarl. Tapi juga memberikan peralatan tambahan untuk mengajarkan keahlian ini
kepada siswa. Bab ini memfokuskan kepada pemahaman perancangan visual dan
menciptakan visual yang efektif untuk mendukung dan meningkatkan proses belajar
siswa.
B.
VISUAL LITERACY
Visual literacy ialah kemampuan untuk membuat dan
menginterpretasikan pesan-pesan visual secara akurat. Para profesional yang
bergerak di bidang visual literacy tergabung dalam Asosiasi Visual Literacy
Internasional (IVLA). Visual literacy dapat dikembangkan melalui dua
pendekatan:
·
Strategi
Input. Membantu siswa untuk decode atau “membaca” visual.
·
Strategi
Output. Membantu siswa untuk encode atau “menulis” visual untuk
berekspresi dan berkomunikasi dengan orang lain.
1.
Membaca (Decode):
Menginterpretasi Visual
Melihat sebuah tampilan visual
tidak menjamin seseorang akan belajar darinya. Siswa harus dibimbing agar
terjadi proses decode atau membaca visual yang tepat.
Efek Perkembangan
Banyak variabel yang
mempengaruhi bagaimana siswa membaca sebuah visual. Sebagai contoh, anak umur
12 tahun cenderung menginterpretasi visual bagian per bagian daripada secara
keseluruhan. Sedangkan anak yang lebih tua biasanya cendrung menyimpulkan
keseluruhan visual yang ia lihat.
Efek Budaya
Kelompok yang berbeda budaya
umumnya mempersepsikan materi visual dengan cara yang berbeda. Seperti contoh,
seorang anak Amerika akan menceritakan kehidupan lingkungan yang berbeda dengan
kehidupan lingkungan yang diceritakan anak Mexico.
Preferensi Visual
Dalam memilih visual, guru
hendaknya mampu menentukan pilihan tepat antara materi visual yang disukai dan
materi visual yang efektif. Karena orang tidak belajar dari jenis visual yang
mereka sukai, tapi jenis visual yang memang sesuai untuk menyampaikan suatu
informasi tertentu.
2.
Menulis (Encode):
Menginterpretasi Visual
Membuat materi visual bisa menjadi cara yang efektif
untuk membaca materi visual. Siswa membutuhkan praktek menyusun visual dengan
menggunakan urutan logika, seperti urutan verbal dalam menulis dan membaca. Untuk
melakukan ini, siswa dapat dibantu dengan penggunaan PowerPoint.
C.
PERAN VISUAL DALAM
PEMBELAJARAN
1.
Memberikan Petunjuk yang
Konkrit
Peran ini dapat dicontohkan seperti yang biasa terjadi
di dalam kelas, guru menggunakan materi visual untuk mempermudah siswa
mengingat dan memahami pelajaran yang sedang diajarkan. Sebagai contoh, guru memakai visual kaleng agar
siswa mengenal dan mengingat bentuk silinder.
2. Menjadikan Ide Abstrak menjadi Konkrit
Peran visual ini dapat
dicontohkan seperti yang dilakukan Moreno dan Mayer (1999) yang menggunakan
kelinci yang bergerak pada garis angka untuk mengilustrasikan bagaimana
menambah dan mengurangi angka positif dan negatif (Gambar 3.11).
3.
Memotivasi Siswa
Visual dapat memotivasi siswa.
Minat dapat meningkatkan motivasi. Visual dapat memotivasi siswa dengan menarik
perhatian mereka, menahannya, dan membuat siswa ikut serta dalam proses
belajar.
4.
Mengarahkan Perhatian
Gunakanlah penunjuk visual untuk menariak perhatian
siswa. Penunjuk visual bisa
berupa warna, kata-kata, panah, icon, bayangan, dan animasi.
5.
Mengulangi Informasi
Ketika informasi lisan dan
tulisan dibarengi dengan materi visual, visual tersebut menyampaikan
informasinya dengan cara berbeda.
6.
Meringankan Usaha
Belajar
Visual dapat menyederhanakan
informasi yang sulit dimengerti, Diagram dapat mempermudah
penyimpanan informasi.
D.
JENIS-JENIS VISUAL
1.
Realistis
Visual realistis menunjukkan
objek sebenarnya yang sedang dipelajari. Hal ini
terlihat pada gambar kereta yang berwarna.
2.
Analogis
Visual analogis menyampaikan konsep atau topik dengan
menunjukkan sesuatu yang lain dan menyembunyikan kesamaan. Mengajarkan aliran
listrik dengan menunjukkan gambar air yang mengalir dalam pipa paralel
merupakan contoh visual analogis.
3.
Organisasional
Visual organisasional
menunjukkan hubungan kualitatif antara elemen berbeda, seperti grafik, papan
waktu, diagram aliran, dan peta.
4.
Relasional
Visual relasional mengkomunikasikan hubungan kuantitatif, seperti
diagram batang, diagram gambar, daiagram lingkaran, dan diagram garis.
5.
Transformasional
Visual jenis ini mengilustrasikan pergerakan atau perubahan waktu
dan ruang. Contohnya seperti diagram animasi yang menunjukkan bagaimana
prosedur pengolahan baja.
6.
Interpretif
Visual interpretif mengilustrasikan hubungan
teoretis atau abstrak, seperti diagram skema sirkuit listrik.
E.
PANDUAN MERANCANG VISUAL
Ada dua aspek dasar dalam merancang visual, yaitu elemen
visual (photo, gambar, diagram, grafik) dan elemen teks (penulisan).
1.
Elemen Visual
Untuk menyampaikan informasi maupun pengajaran, perancangan
visual hendaknya mempertimbangkan penyusunan, keseimbangan, warna, mudah
dibaca, dan seruan.
a.
Penyusunan. Tentukan apa saja elemen yang akan
dimasukkan ke dalam visual anda. Setelah itu, barulah
anda mulai memikirkan tampilan keseluruhannya.
·
Penjajaran. Posisikan elemen utama di dalam visual anda sehingga elemen-elemen
tersebut memiliki hubungan visual yang jelas satu sama lain. Cara yang paling
efektif untuk membangun hubungan tersebut ialah dengan menggunakan penjajaran.
·
Bentuk. Letakkan elemen-elemen visual dalam bentuk yang sudah familiar di
mata pembaca, contohnya menyusun gambar rantai makanan dalam bentuk yang
familiar seperti lingkaran
·
Peraturan Ketiga. Elemen-elemen yang disusun mengikuti garis yang membagi visual
menjadi tiga bagian akan menonjolkan sisi penting dari visual tersebut.
·
Kedekatan. Letakkanlah elemen yang saling
berhubungan secara berdekatan, serta pindahkan elemen yang tidak saling
berhubungan.
·
Arahan. Jika anda ingin pembaca “membaca”
tampilan visaul anda dalam urutan tertentu atau dengan terfokus pada elemen
tertentu, anda bisa menggunakan metode arahan, yaitu untuk
mengarahkan perhatian pembaca.
·
Kontras
antara Gambar-Dasar. Hal
ini cukup sederhana, dimana gambar yang gelap akan terlihat bagus dengan dasar
yang terang dan begitu sebaliknya.
·
Konsistensi. Jika anda merencanakan serangaikan
visual, seperti slide-slide PowerPoint, anda harus konsisten dalam penyusunan
visual tersebut.
b.
Keseimbangan. Keseimbangan dicapai ketika “bobot” elemen
visual secara seimbang didistribusikan pada setiap poros, baik horizontal
maupun vertikal. Ketika rancangannya sama pada kedua sisi, keseimbangan yang
demikian disebut simetris atau formal. terdapat tiga jenis keseimbangan,
keseimbangan formal (formal balance), keseimbangan informal (informal balance),
dan ketidakseimbangan (imbalance). Secara umum,
hindarilah menggunakan imbalance.
c. Warna. Perhatikan aspek harmonis ketika memilih warna. warna berfungsi untuk membantu kita memahami
hubungan antara warna dan spektrum yang terlihat. Pett dan Wilson (1996)
memberikan alasan-alasan pentingnya penggunaan warna untuki materi pengajaran:
·
Untuk memberikan kesan nyata.
·
Untuk
membedakan antar elemen visual.
·
Untuk
memfokuskan pada petunjuk yang saling berhubungan.
·
Untuk
menandai dan menghubungkan elemen yang terhubungan secara logis.
·
Untuk menarik perhatian dan
untuk memancing respon emosional.
d.
Mudah Dibaca. Agar mudah dibaca, tingkatkan ukuran, jenis tulisan, dan kontras
antara objek visual. Karena pembaca harus mampu melihat seluruh tulisan dan
gambar yang ada dalam visual anda.
e. Seruan. Visual anda hendaknya mampu menarik dan menahan
perhatian agar mampu memberikan efek bagi pembacanya.
2.
Elemen Teks
Agar visual anda mampu mengkomunikasikan informasi
secara penuh, berhati-hatilah dalam membuat penulisan seperti anda membuat
elemen gambar dengan hati-hati.
a.
Model. Model
penulisan haruslah konsisten dan harus harmonis dengan elemen lain dalam visual
anda. Untuk tujuan pengajaran, model teks sederhana
sangat dianjurkan.
b.
Ukuran. Agar visual anda mudah dibaca oleh siswa yang duduk paling belakang
atau sekitar 30 kaki, teks dalam visual anda hendaknya berukuran 1 1/2
inchi.
c.
Spasi. Ketika membuat visual dengan menggunakan komputer, komputer akan
secara otomatis menyesuaikan spasi teks agar mudah dibaca.
d.
Warna. Mudah atau tidaknya visual anda dibaca bergantung pada kontras
antara warna teks dan warna latar.
e.
Penggunaan huruf
kapital. Agar mudah dibaca, gunakan huruf kecil,
dan tambahkan huruf kapital ketika dibutuhkan saja.
F.
MEMBUAT GAMBAR
Berikut ini adalah beberapa teknik dan peralatan yang
bisa anda gunakan untuk merencanakan dan merancang beragam visual untuk
mendukung proses pengajaran anda.
1.
Alat Perencanaan
Jika anda ataupun siswa anda ingin merancang serangkaian
visual, seperti sekumpulan slide PowerPoint, video, storyboarding ialah
metode perencanaan sederhana yang dapat membantu anda. Dalam storyboarding,
anda cukup merangkai gambar-gambar yang mewakili visual secara berurutan sesuai
dengan kebutuhan anda. Lalu, letakkan rangkaian tadi di atas papan storyboard.
2.
Teknik Penulisan
Ada banyak variasi teknik
penulisan yang dapat anda gunakan untuk visual anda. Yang paling sederhana
adalah dengan menggunakan teknik penulisan bebas menggunakan spidol yang
tersedia dalam berbagai warna dan ukuran.
3. Menggambar, Membuat Sketsa, dan Membuat
Kartun
Anda tidak harus menjadi
seorang seniman pelukis. Ada banyak petunjuk-petunjuk dasar yang bisa membantu
anda berkomunikasi melalui media gambar, sketsa, dan kartun.
4.
Kliping Gambar
Kliping gambar (Clip Art) ialah sekumpulan gambar
yang sudah dipersiapkan (baik dalam bentuk digital maupun buatan tangan) yang
dapat dimasukkan ke dalam dokumen maupun presentasi digital. Ukuran dan
penempatannya bisa disesuaikan dengan kebutuhan anda.
5.
Merancang Visual dengan
Menggunakan Komputer
Ada beberapa contoh program komputer yang dapat anda
pergunakan dalam merancang visual, seperti KidPix, iWorks, Photoshop,
dan Adobe Illustrator. Program komputer yang berfungsi dalam pembuatan grafik terbagi ke dalam
beberapa jenis antara lain:
·
Program
Presentasi, program khusus untuk membuat dan menyusun slide presentasi yang
menggabungkan gambar, data, dan visual.
·
Program
Menggambar dan Melukis, program yang memungkinkan anda menggambar geometris dan
gambar bebas lainnya.
·
Program Diagram, program khusus
untuk membuat diagram, grafik, dan laporan.
·
Program Penyuntingan Photo,
program untuk memanipulasi warna dan efek khusus untuk photo.
·
Program
Publikasi, program untuk merancang produk-produk berkualitas seperti buku,
surat, laporan, dll.
6.
Membuat Grafik
Presentasi
Apabila anda menggunakan program PowerPoint atau
Keynote, perhatikan langkah-langkah berikut ini:
·
Pilihlah
jenis huruf, ukuran, dan dan warna yang sesuai.
·
Gunakan
dasar atau latar yang terang.
·
Posisikan
judul pada bagian tengah atau kiri atas slide.
·
Gunakan komunikasi ringkas.
·
Gunakan
pola yang sudah ada untuk merancang format visual yang konsisten.
·
Gunakan
slide master untuk format teks yang konsisten.
·
Jangan
terlalu banyak mempergunakan efek suara meskipun PowerPoint memilikinya.
·
Pergunakan
grafik yang cocok dan sesuai.
·
Gunakan
perpindahan atau transisi yang konsisten.
·
Gunakan
efek tampilan teks yang sederhana.
·
Gunakan
animasi yang tepat agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.
·
Jangan
terlalu sering menggunakan suara, seperlunya saja.
·
Gunakan
catatan kaki untuk identitas slide anda.
7.
Membuat Materi Overhead
Cara cepat dan sederhana untuk membuat materi overhead
adalah dengan langsung menggambarkan visual anda pada lembar transparan
overhead dengan menggunakan spidol .
MENGAMBIL GAMBAR
1.
Photography
Untuk tujuan pengajaran,
subjek yang akan diambil dengan menggunakan kamera hendaklah menarik dan
imajinatif. Elemen gambar sebaiknya sesuai dengan tujuan pengajaran dan harus
dapat diwakilkan secara utuh oleh gambar yang diambil.
2.
Scanner
Scanner bekerja dengan komputer untuk mentransfer kertas
bergambar, seperti photo maupun lukisan siswa, ke dalam bentuk digital yang
akan dapat disimpan ke dalam komputer. Dengan demikian, anda dan siswa anda bisa menyunting gambar tersebut dengan
menggunakan program penyunting gambar yang tersedia.
G.
KESIMPULAN
Di dalam bab ini, kita telah mempelajari tentang
pentingnya menggunakan media visual dalam pembelajaran. Kita juga sudah
membahas visual literacy dan aspek membaca dan menulis media visual. Selain
itu, kita juga sudah memahami bahwa siswa akan dapat belajar dengan lebih baik
ketika menggunakan visual dalam pengajaran. Bab ini juga sudah menyajikan
beragam visual dan langkah-langkah yang bisa anda gunakan untuk merancang
visual anda sendiri.
TUGAS KELOMPOK
PRINSIP PRINSIP
VISUAL
MATA KULIAH : MEDIA PEMBELAJARAN
DOSEN : Dr.
INDRATI KUSUMA NINGRUM, M.Pd
OLEH :
SRI GUSNI
YUSTINI
KELAS : TP.B
PROGRAM PASCA
SARJANA UNIVERSITAS RIAU KERJASAMA UNIVERSITAS NEGERI PADANG
TAHUN 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar